Download Lagu-Lagu Nasional Tanpa Vocal

Download Lagu-Lagu Nasional Tanpa Vocal


Di bawah ini kami menyediakan kumpulan lagu-lagu nasional untuk anda unduh sebagai referensi dalam mengajarkan tentang lagu nasional dikelas...
Langsung saja di download semoga bermanfaat....


1. Indonesia Pusaka   
Di ciptakan oleh : Ismail Marzuki

    lirik : 
Indonesia tanah air beta 
Pusaka abadi nan jaya 
Indonesia sejak dulu kala
Tetap di puja-puja bangsa
      Reff :Di sana tempat lahir beta
                Dibuai dibesarkan bunda 
                Tempat berlindung di hari tua 
                Tempat akhir menutup mata
 Sungguh indah tanah air beta
Tiada bandingnya di dunia 
Karya indah Tuhan Maha Kuasa 
Bagi bangsa yang memujanya
      Reff :Indonesia ibu pertiwi 
                Kau kupuja kau kukasihi 
                Tenagaku bahkan pun jiwaku 
                Kepadamu rela kuberi

  
2.Terima Kasih ku
Di ciptakan oleh : Ibu Sud
Lirik :

Terima Kasihku Ku Ucapkan
Pada Guruku Yang Tulus
Ilmu Yang Berguna S`lalu DiLimpahkan
Untuk Bekalku Nanti
Setiap Hari Ku Dibimbing Nya
Agar Tumbuhlah Bakatku
Kan Kuingat S`lalu Nasihat Guruku
Terima Kasih Guruku




3. Gugur Bunga
Di ciptakan oleh :Ismail Marzuki
Lirik :

Betapa hatiku takkan pilu 
Telah gugur pahlawanku 
Betapa hatiku takkan sedih 
Hamba ditinggal sendiri
 
       Siapakah kini plipur lara 
       Nan setia dan perwira 
       Siapakah kini pahlawan hati 
       Pembela bangsa sejati
 
Reff :Telah gugur pahlawanku 
        Tunai sudah janji bakti 
        Gugur satu tumbuh sribu 
        Tanah air jaya sakti 

Gugur bungaku di taman hati 
Di hari baan pertiwi 
Harum semerbak menambahkan sari 
Tanah air jaya sakti


4. Tanah Airku
Di ciptakan oleh :Ibu Sud
Lirik :

Tanah airku tidak kulupakan
Kan terkenang selama hidupku
Biarpun saya pergi jauh
Tidak kan hilang dari kalbu
Tanah ku yang kucintai
Engkau kuhargai

Walaupun banyak negri kujalani
Yang masyhur permai dikata orang
Tetapi kampung dan rumahku
Di sanalah kurasa senang
Tanahku tak kulupakan
Engkau kubanggakan


5. Mengheningkan Cipta
Di ciptakan oleh :  T. Prawit
Lirik :

Dengan seluruh angkasa raya memuji 
Pahlawan negara 
Nan gugur remaja diribaan bendera 
Bela nusa bangsa
Kau kukenang wahai bunga putra bangsa 
Harga jasa 
Kau Cahya pelita 
Bagi Indonesia merdeka

DOWNLOAD MENGHENINGKAN CIPTA  

6. Hymne Guru
Di ciptakan oleh : Sartono
Lirik :


erpujilah wahai engkau ibu bapak guru
Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku
Semua baktimu akan kuukir di dalam hatiku
Sebagai prasasti terima kasihku
Tuk pengabdianmu

Engkau sebagai pelita dalam kegelapan
Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan
Engkau patriot pahlawan bangsa
Tanpa tanda jasa

7. Hari Merdeka 17 Agustus
Di ciptakan oleh : H. Mutahar
Lirik :

Tujuh belas agustus tahun empat lima
Itulah hari kemerdekaan kita
Hari merdeka nusa dan bangsa
Hari lahirnya bangsa Indonesia
Merdeka


Sekali merdeka tetap merdeka
Selama hayat masih di kandung badan
Kita tetap setia tetap setia
Mempertahankan Indonesia
Kita tetap setia tetap setia
Membela negara kita 



8. Senandung Perjuangan
Lirik :


Bangunlah hai kamu 

para kader semua

dari lelapmu 

tentang mimpi-mimpi

lihatlah sang fajar telah 

menyingsing….

Singsingkan lengan 

satu kan langkah 

teguhkan jihad 

fisabililah

 bersama kita tegakkan

 keadilan…

Kebenaran Tuhan beri petunjukmu

jalan kemengangan umat islam ....

berilah ...

kami kekuatan 

amalkan al-quran 

dalam kehidupan….
9. Syukur
Di ciptakan oleh : H. Mutahar
Lirik :


Dari yakinku teguh
Hati ikhlasku penuh
Akan karuniamu
Tanah air pusaka
Indonesia merdeka
Syukur aku sembahkan
KehadiratMu Tuhan

Dari yakinku teguh
Cinta ikhlasku penuh
Akan jasa usaha
Pahlawanku yang baka
Indonesia merdeka
Syukur aku hanjukkan
Ke bawah duli tuan

Dari yakinku teguh
Bakti ikhlasku penuh
Akan azas rukunmu
Pandu bangsa yang nyata
Indonesia merdeka
Syukur aku hanjukkan
Kehadapanmu tuan
10. Rayuan Pilau Kelapa
Di Ciptakan Oleh : Ismail Marzuki
Lirik : 

Tanah airku Indonesia
Negeri elok amat kucinta
Tanah tumpah darahku yang mulia
Yang kupuja sepanjang masa
Tanah airku aman dan makmur
Pulau kelapa yang amat subur
Pulau melati pujaan bangsa
Sejak dulu kala
Reff:
Melambai lambai
Nyiur di pantai
Berbisik bisik
Raja Kelana
Memuja pulau
Nan indah permai
Tanah Airku
Indonesia
  
DOWNLOAD RAYUAN PULAU KELAPA 

  
SEKIAN DULU NANTI DI TAMBAH
SEMOGA BERMANFAAT

KLIK UTUK BERTEMAN
Manfaat Komunikasi Dalam Proses Belajar Mengajar

Manfaat Komunikasi Dalam Proses Belajar Mengajar

Komunikasi dalam Proses Belajar Mengajar - Dalam proses belajar mengajar, guru harus memiliki seni dalam mengajar. Oleh karena itu, untuk mencapai interaksi belajar mengajar yang efektif sudah barang tentu perlu adanya komunikasi yang jelas antara guru (pendidik) dengan siswa (peserta didik). Sehingga terpadunya dua kegiatan, yakni kegiatan mengajar (usaha guru) dengan kegiatan belajar (tugas siswa) yang berdaya guna dalam mencapai tujuan pengajaran.
Sering kita jumpai kegagalan dalam pengajaran disebabkan lemahnya sistem komunikasi. Untuk itulah guru perlu mengembangkan pola komunikasi yang efektif dalam proses belajar mengajar. Sudjana (2009: 31) mengemukakan bahwa ada tiga pola komunikasi yang dapat digunakan untuk mengembangkan interaksi dinamis antara pendidik dengan peserta didik.
  • Komunikasi sebagai aksi atau komunikasi satu arah
Dalam komunikasi ini, guru berperan sebagai penerima aksi. Guru aktif siswa pasif. Seperti ceramah, pada dasarnya adalah komunikasi satu arah atau komunikasi sebagai aksi. Komunikasi jenis ini kurang banyak menghidupkan kegiatan siswa belajar.
  • Komunikasi sebagai interaksi atau komunikasi dua arah
Pada komunikasi jenis ini, guru dan siswa dapat berperan sama, yakni pemberi aksi dan penerima aksi. Keduanya dapat saling memberi dan saling menerima. Komunikasi ini lebih baik dari pada yang pertama, sebab kegiatan guru dan kegiatan siswa relatif sama dan tidak menjadikan siswa sebagai objek pasif.
  •  Komunikasi banyak arah atau komunikasi sebagai tranaksi
Yakni komunikasi yang tidak hanya melibatkan interaksi dinamis antara guru dengan siswa tetapi juga melibatkan interaksi dinamis antara siswa yang satu dengan siswa yang lainnya. Proses belajar mengajar dengan pola komunikasi seperti ini mengarah kepada proses pengajaran yang mengembangkan kegiatan siswa yang optimal. Sehingga menumbuhkan siswa belajar aktif. Seperti diskusi, simulasi merupakan strategi yang dapat mengembangkan  komunikasi jenis ini.

Advertiser

Ketiga jenis komunikasi di atas tetap memiliki porsi dimasing-masing kondisi, tergantung tujuan apa yang ingin dicapai, sifat bahan pelajaran, sember belajar yang tersedia, karakteristik kelas, dan kemampuan guru itu sendiri. Sekarang tinggal bagaimana seorang guru akan memilih jenis komunikasi mana yang menurutnya bisa mengembangkan potensi-potensi yang sudah ada dalam diri siswa. Semoga bermanfaat.
Prinsip Dan Nilai Pancasila

Prinsip Dan Nilai Pancasila

PRINSIP DAN NILAI PANCASILA



Prinsip adalah gagasan dasar yang mengandung kebenaran, berupa doktrin atau asumpsi, yang terjabar dalam hukum atau tata pergaulan, yang dijadikan landasan dalam menentukan sikap dan tingkah laku. Prinsip dipegang sebagai acuan dalam menentukan pilihan suatu pemikiran atau tindakan, menentukan pola fikir dan pola tindak, sehingga akan mewarnai tingkah laku pemegang prinsip dimaksud.


Contoh prinsip yang cukup banyak kita fahami di antaranya: yang penting adalah tercapainya tujuan, sedang cara tidak bermakna, atau tujuan menghalalkan segala cara. Dalam bahasa asing sering kita dengar ungkapan, the end justifies the mean, all is well that ends well. Terdapat pula prinsip bahwa penyelesaian masalah adalah dengan cara tidak melawan dengan kekerasan, kalau anda dipukul pipimu kiri, serahkan pipimu kanan. Ada juga prinsip yang menyatakan bahwa perdamaian hanya akan terwujud dengan pengorbanan secara total, ibarat sebatang lilin yang habis terbakar demi menerangi sekitarnya. Namun ada yang berprinsip keadilan akan terwujud apabila dilakukan tindakan yang seimbang, kalau seorang membunuh harus dibalas dengan dibunuh.


Dalam kehidupan sehari-hari, seseorang yang tidak berpegang pada suatu prinsip, tindakannya tidak terduga dan tidak terarah, tergantung pada angin berembus, orang semacam ini dikatakan sebagai orang yang tidak berprinsip.


Dalam pidatonya pada tanggal 1 Juni 1945, Bung Karno menyebut sila-sila dalam Pancasila itulah prinsip-prinsip kehidupan bangsa Indonesia.Pancasila dalam bahasa Inggris disebutnya sebagai the five principles.Dengan demikian maka sila-sila dalam Pancasila itu memberi corak pada pola fikir dan pola tindak bangsa Indonesia dalam menghadapi segala permasalahan hidupnya.


Dengan sila Ketuhanan Yang Maha Esa, pola pikir, sikap dan tidak bangsa Indonesia mengacu pada prinsip yang terkandung di dalamnya.Orang bebas berfikir, bebas berusaha, namun sadar dan yakin bahwa akhirnya yang menentukan segalanya adalah Tuhan Yang Maha Esa.Man proposes, but God disposes, sehingga manusia rela dan ikhlas diatur. Dalam menentukan suatu pilihan tindakan seorang memiliki kebebasan, namun kebebasan tersebut harus dipertanggungjawabkan, dan memiliki akibat terhadap pilihan tindakannya.Dalam menentukan pilihan tindakan, seseorang mengacu pada terwujudnya keselarasan atau harmoni dan kelestarian alam semesta.


Prinsip Kemanusiaan yang Adil dan Beradab memberikan acuan bahwa dalam olah fikir, olah rasa, dan olah tindak, manusia selalu mendudukkan manusia lain sebagai mitra, sesuai dengan harkat dan martabatnya. Hak dan kewajibannya dihormati secara beradab. Dengan demikian tidak akan terjadi penindasan atau pemerasan. Segala aktivitas bersama berlangsung dalam keseimbangan, kesetaraan dan kerelaan.


Dengan prinsipPersatuan Indonesia, pola fikir, sikap dan tindak bangsa Indonesia selalu mengacu bahwa negara Indonesia merupakan negara kesatuan dari Sabang sampai Merauke.Kita mengaku bahwa negara kesatuan ini memiliki berbagai keanekaragaman ditinjau dari segi agama, adat, budaya, ras, dan sebagainya, yang harus didudukkan secara proporsional dalam negara kesatuan.Dalam hal terjadi konflik kepentingan, maka kepentingan bangsa diletakkan di atas kepentingan pribadi, golongan dan daerah.



Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, memberikan petunjuk dalam berfikir, bersikap dan bertingkahlaku bahwa yang berdaulat dalam negara Republik Indonesia adalah seluruh rakyat, sehingga rakyat harus didudukkan secara terhormat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Aspirasi rakyat dipergunakan sebagai pangkal tolak penyusunan kesepakatan bersama dengan jalan musyawarah.Apabila dengan musyawarah tidak dapat tercapai kesepakatan, maka pemungutan suara tidak dilarang.Setiap kesepakatan bersama mengikat semua pihak tanpa kecuali, dan wajib untuk merealisasikan kesepakatan dimaksud.Dalam menentukan kesepakatan bersama dapat juga ditempuh dengan jalan perwakilan.



Prinsip Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia memberikan acuan bagi olah fikir, olah sikap dan olah tindak bahwa yang ingin diwujudkan dengan adanya negara Republik Indonesia adalah kesejahteraan lahir dan batin bagi seluruh rakyat Indonesia tanpa kecuali.Pemikiran yang mengarah pada terwujudnya kesejahteraan sepihak tidak dibenarkan.


Prinsip-prinsip yang lima tersebut merupakan pendukung dan sekaligus realisasi konsep-konsep yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945, seperti konsep pluralistik, harmoni atau keselarasan, gotong royong dan kekeluargaan, integralistik. kerakyatan dan kebangsaan.


Nilai-nilai yang terdapat dalam Pancasila



Nilai adalah hal ihwal yang memiliki makna bagi kehidupan manusia, kelompok masyarakat, bangsa atau dunia. Dengan hadir atau absennya nilai dalam suatu kehidupan, akan menimbulkan kepuasan diri manusia, sehingga manusia berusaha untuk merealisasikan atau menolak kehadirannya. Sebagai akibat maka nilai dijadikan tujuan hidup, merupakan hal ihwal yang ingin diwujudkan dalam kenyataan.Keadilan, kejujuran merupakan nilai yang sepanjang abad selalu menjadi kepedulian manusia, untuk dapat diwujudkan dalam kenyataan.Sebaliknya kezaliman, kebohongan selalu dihindari.



Dalam mengarungi kehidupan seseorang atau suatu bangsa memiliki tujuan yang hendak dicapainya.Tujuan tersebut adalah terwujudnya kepuasan hidup, baik lahiriyah maupun batiniah. Kepuasan hidup ini akan termanifestasi dalam terpenuhinya kebutuhan hidup, yang bermuara pada perasaan sejahtera dan bahagia.


Kebutuhan hidup ini bertingkat-tingkat, mulai dari terpenuhinya kebutuhan pangan, sandang, dan papan, meningkat pada kebutuhan perolehan pengetahuan, pelayanan kesehatan, mobilitas, pelayanan hari tua dsb., meningkat lagi pada kebutuhan untuk dihormati dan dihargai harkat dan martabatnya sehingga kebebasan dan kesetaraan dijunjung tinggi. Setelah hal-hal tersebut tercapai, kebutuhan manusia meningkat lagi ke hal-hal yang menimbulkan kesenangan dalam mengisi waktu senggang (leisure time). Ada pula manusia yang lebih menitik beratkan terpenuhinya kehidupan spiritual yang akan mengantar pada kebahagiaan yang abadi. Namun bila kita mencoba untuk mencermati lebih jauh, maka tujuan yang hendak dicapai manusia dalam hidupnya adalah kedamaian, yang didukung oleh ketertiban, keteraturan, keamanan, dan terpenuhinya kebutuhan hidup.


Dalam merealisasikan tujuan hidup, untuk mencapai kedamaian dan kepuasan diri, manusia dihadapkan pada situasi penuh dengan permasalahan, di sinilah manusia harus menentukan sikap dalam menentukan pilihan hidupnya, diperlukan prinsip yang akan membinbing seorang dalam menentukan langkahnya. Prinsip akan memberikan corak pola fikir, sikap dan tindakan, sedang nilai memberikan arah terhadap tindakan yang akan dilakukan.

Dari konsep dan prinsip yang terdapat dalam Pancasila, dapat ditemukan nilai dasar yang menjadi dambaan bangsa Indonesia, yang ingin diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.Nilai tesebut adalah perdamaian, keimanan, ketaqwaan, keadilan, kesetaraan, keselarasan atau harmoni, keberadaban, persatuan, kesatuan, permufakatan, kebijaksanaan dan kesejahteraan.


Damai adalah situasi yang menggambarkan tiadanya konflik, segala unsur yang terlibat dalam suatu proses berlangsung secara selaras, serasi dan seimbang, sehingga menimbulkan keteraturan, ketertiban dan keamanan. Segala kebutuhan yang diperlukan oleh manusia dapat terpenuhi, sehingga tidak terjadi perebutan akan kepentingan. Hal ini akan terwujud bila segala unsur yang terlibat dalam kegiatan bersama mampu mengendalikan diri secara prima dengan asesanti memayu hayuning bawono serta leladi sesamining dumadi.

Iman adalah suatu keadaan yang menggambarkan keyakinan akan adanya kekuatan supranatural yang disebut Tuhan Yang Maha Esa. Dengan keimanan namusia yakin bahwa Tuhan menciptakan dan mengatur alam semesta.Apapun yang terjadi di dunia adalah atas kehendakNya, dan manusia wajib untuk menerima dengan keikhlasan.

Taqwa adalah suatu sikap berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga bersedia untuk mematuhi segala perintahNya dan menjauhi segala laranganNya.Ketaatan dan kepatuhan ini didasari oleh keikhlasan dan kerelaan.

Adil adalah menempatkan segala perkara pada tempatnya.Segala unsur yang terlibat dalam suatu kegiatan dihormati dan didudukkan sesuai dengan harkat dan martabatnya, disesuaikan dengan peran fungsi dan kedudukkannya.Kewajiban dan hak asasi dihormati dan didudukkan sesuai dengan prinsip Pancasila.


Setara adalah menempatkan segala perkara tanpa membeda-bedakan baik dari segi jender, suku, ras, agama, adat dan budaya. Setiap orang diperlakukan sama dihadapan hukum, memperoleh kesempatan yang sama dalam pelayanan pendidikan, kesempatan kerja sesuai dengan potensi, kemampuan dan peran yang dimilikinya.


Selaras atau harmoni adalah keadaan yang menggambarkan keteraturasn, ketertiban, ketaatan karena masing-masing unsur yang terlibat melaksanakan peran dan fungsi secara tepat, sehingga timbul rasa nikmat dalam suasana damai. Ibarat suatu orchestra, masing-masing pemain berpegang pada partitur yang tersedia, dan masing-masing pemain instrumen melaksanakan secara taat dan tepat, maka akan terasa suasana nikmat dan damai.


Beradabakan terwujud apabila komponen yang terlibat dalam kehidupan bersama berpegang teguh pada adat budaya yang mencerminkan nilai dasar yang dipegang dalam kehidupan bersama. Beradab menurut bangsa Indonesia adalah apabila prinsip yang terkandung dalam Pancasila dipergunakan sebagai acuan pola fikir dan pola tindak, sedang nilai dasar Pancasila dipegang sebagai tujuan yang hendak direalisasikan.


Persatuan dan kesatuan menggambarkan bahwa bangsa Indonesia terdiri atas berbagai komponen yang beraneka ragam, namun membentuk suatu kesatuan yang utuh.Masing-masing komponen dihormati dan didudukkan sebagai bagian yang integral dalam kesatuan negara-bangsa Indonesia.

Mufakat adalah hal ihwal yang mendapatkan kesepakatan bersama dari hasil musyawarah.Hal ihwal yang telah menjadi suatu permufakatan dipegang teguh dalam kehidupan bersama, masing-masing unsur yang terlibat dalam permufakatan wajib mematuhinya.


Bijaksana adalah hal ihwal yang menggambarkan hasil olah fikir dan olah rasa yang bersendi pada kebenaran, dan keadilan. Bagi bangsa Indonesia tolok ukur kebijaksanaan tiada lain adalah prinsip dan nilai yang terkandung dalam Pancasila.


Sejahtera adalah kondisi yang menggambarkan terpenuhinya tuntutan dan kebutuhan manusia baik kebutuhan lahiriyah maupun kebutuhan batiniah sehingga terwujud rasa puas diri, yang akhirnya bermuara pada rasa damai.
Setelah kita faham mengenai konsep, prinsip dan nilai yang terkandung dalam Pancasila, maka permasalahan berikut adalah bagaimana konsep, prinsip dan nilai yang terkandung dalam Pancasilaini dapat diimplementasikan dalam berbagai kehidupan secara nyata
Manusia Sebagai Pelaku Moral

Manusia Sebagai Pelaku Moral

PENGERTIAN MORAL

        Kata moral berasal dari bahasa latin “mos”(moris), yang berarti adat istiadat, kebiasaan, peraturan / nilai-nilai  atau tata cara kehidupan. Sedangkan moralitas merupakan kemauan untuk menerima dan melakukan peraturan. Perilaku sikap moral berarti perilaku yang sesuai dengan kode moral di dalam kelompok sosial, yang dikembangakan oleh konsep moral. Yang dimaksud dengan konsep moral ialah peraturan perilaku yang telah menjadi kebiasaan bagi anggota suatu budaya. Konsep moral inilah yang menentukan pola perilaku yang diharapakan dari seluruh anggota kelompok.
Disamping perilaku moral ada juga perilaku tak bermoral yaitu perilaku yang tidak sesuai dengan harapan sosial karena sikap tidak setuju dengan standar sosial yang berlaku atau kurang adanya perasaan wajib menyesuaikan diri, serta perilaku amoral atau nonmoral yaitu perilaku yang tidak sesuai dengan harapan sosial karena ketidak acuhan atau pelanggaran terhadap standar kelompok sosial. Nilai-nilai individual dan standar moral itulah yang akan mendorong komitmen seseorang untuk melakukan tindakan, sehingga terjadinya perubahan perilaku. Dan pendidikan akan membantu siswa untuk  memiliki moral yang baik sehingga mereka bertindak dengan cara-cara yang lebih diterima oleh masyarakat. Perubahan yang terjadi pada prilaku individu ini karena diperkenalkannya informasi baru yang menyebabkan perubahan dalam dasar-dasar kepercayaan, nilai dan sikapnya. Kepercayaan yang dimaksud disini adalah ekumpuln fakta atau opinimengenai keenaran an kebaikan. Sedanngkan sikap adalah serangkaian kepercayaan yang meentukan pilihan terhadap objek atau situasi tertntu.
    Menurut Kohlberg dalam Djahiri moral diartikan sebagai segala hal yang mengikat,membatasi, dan menentukan serta harus dianut, diyakini, dilaksanakan dalam kehidupan dimanapun kita berada.
Selanjutnya, Kama Abdul Hakam mengatakan bahwa berbicara soal moral berarti berbicara soal perbuatan manusia dan juga pemikiran dan pendirian mereka mengenai apa yang baik dan apa yang tidak baik, mengenai apa yang patut dan tidak patut dilakukan. Dari beberapa pendapat tadi bisa disimpulkan bahwa moral adalah keseluruhan aturan, kaidah atau hukum yang berbentuk perintah dan larangan yang mengatur perilaku manusia dan masyarakat di mana manusia itu berada. Dalam perkembangannya kemudian, kata mos, moresdan moral ini menjadi “moralis-moralitas”. Moralitas dipergunakan untuk menyebut sebuah perbuatan yang memiliki makna lebih abstrak. Apabila ditanyakan, apakah moralitas tersebut? Moralitas adalah segi moral baik maupun buruknya suatu perbuatan. Moralitas menunjuk pada suatu konsep yang keseluruhannya memaknai suatu perbuatan itu berkenaan dengan hakekat nilai, terkait dengan kualitas perbuatan manusiawi.
Kata moralitas, yang berasal dari kata sifat Latin moralis. Ini mempunyai arti yang mirip sama dengan moral, hanya lebih abstrak. Kita berbicara tentang moralitas suatu perbuatan, artinya memandang baik buruknya perbuatan dari segi moral. Moralitas adalah sifat moral atau keseluruhan asas dan nilai yang berkenaan dengan baik dan buruk.
Menurut Sumantri, istilah moral dan moralitas itu tidak sekedar menunjukkan tingkah laku atau sikap semata, akan tetapi lebih kepada kompleks komponen yang menyangkut keduanya. Dari asumsi ini, pernyataan moral dan moralitas tidak saja meliputi komponen sikap, akan tetapi sekaligus tingkah lakunya.
Pemikiran Lickona ini mengupayakan dapat digunakan untuk membentuk watak anak, agar dapat memiliki karater demokrasi. Oleh karena itu, materi tersebut harus menyentuh tiga aspek teori (Lickona), yaitu seperti berikut:

Ø  Konsep moral (moral knowing) mencakup kesadaran moral (moral awarness), pengetahuan nilai moral (knowing moral value), pandangan ke depan (perspective talking), penalaran moral (reasoning), pengambilan keputusan (decision making), dan pengetahuan diri (self knowledge).
Ø  Sikap moral (moral feeling) mencakup kata hati (conscience), rasa percaya diri (self esteem), empati (emphaty), cinta kebaikan (loving the good), pengendalian diri (self control), dan kerendahan hati (and huminity). 
Ø  Prilaku moral (moral behavior) mencakup kemampuan (compalance), kemauan (will) dan kebiasaan (habbit). 

NORMA-NORMA MORAL YANG ADA DI MASYARAKAT
 
   Pengertian norma adalah alat untuk mengukur benar salahnya suatu sikap dan tindakan manusia. Normal juga bisa diartikan sebagai aturan yang berisi rambu-rambu yang menggambarkan ukuran tertentu, yang di dalamnya terkandung nilai benar/salah. Norma yang berlaku dimasyarakat Indonesia ada lima, yaitu:
(1)   Norma Agama
Adalah suatu norma yang berdasarkan ajaran aqidah dari suatu agama, yang bersifat mutlak yang mengharuskan ketaatan penganutnya. Apabila seseorang tidak memiliki iman dan keyakinan yang kuat, orang tersebut cenderung melanggar norma-norma agama. Contohnya: orang yang suka mabuk-mabukan, berzina dll. Sanksi dari agama ditentukan oleh Tuhan. Oleh karena itu, hukumannya berupa siksaan di akhirat, atau di dunia atas kehendak Tuhan
(2)   Norma Kesusilaan
Norma ini berdasarkan pada hati nurani atau ahlak manusia. Contohnya adalah melakukan pelecehan seksual (misalnya saja yang sering terjadi di dunia pendidikan sekarang adalah guru yang memerkosa muridnya). Sanksi pelanggaran atau penyimpangan norma kesusilaan adalah biasanya secara moral berupa gunjingan dari lingkungannya dan juga dari hukum bisa berupa hukuman penjara.
(3)   Norma Kesopanan
Adalah norma yang berpangkal dari aturan tingkah laku yang berlaku di masyarakat. Contohnya saja cara berpakaian, cara berbicara dengan orang yang lebih tua dll. Dan biasanya bila ada pelanggaran di dalam norma kesopanan bisa berupa gunjingan dan cemooh dari orang lain.
(4)   Norma Kebiasaan ( Habit)
Norma ini merupakan hasil dari perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang dalam bentuk yang sama sehingga menjadi kebiasaan dan bila tidak melakukannya dianggap aneh oleh masyarakat lain. Contohnya: kegiatan melakukan acara selamatan, acara pada saat kelahiran bayi dll. Dan biasanya hukumannya berupa cemooh dan gunjingan dari orang lain.
(5)   Norma Hukum
       adalah  peraturan-peraturan yang timbul dan dibuat oleh lembaga kekuasaan negara. Isinya      
       mengikat setiap orang dan pelaksanaanya dapat dipertahankan dengan segala paksaan. Contohya:        saat pengendara melanggar rambu-rambu lalu lintas. Hukumannya bisa berupa denda dari   
       petugas kepolisian, dan bila pelanggaranhya berat bisa dengan hukuman penjara dan sesuai    
       dengan peraturan yang berlaku yang sesuai UU.
      Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa norma adalah petunjuk hidup bagi warga     
      yang ada dalam masyarakat, karena norma tersebut mengandung sanksi. Siapa saja, baik individu       maupun kelompok, yang melanggar norma dapat hukuman yang berwujud sanksi.

NILAI-NILAI MORAL

Ø  Nilai yang berkaitan dengan perkembangan diri
 1. kepercayaan Kepada Tuhan yaitu: Keyakinan tentang adanya Tuhan sebagai pencipta alam dan mematuhi segala perintah dan larangannya berlandaskan pegangan agama masing – masing
2. .Kerajinan yaitu :Usaha yang berterusan penuh dengan semangat ketekunan, kecekalan, kegigihan
3.Kasih Sayang yaitu :Kepekaan dan perasaan cinta yang mendalam serta berkekalan yang lahir dari pada hati yang ikhlas.
4.Keadilan yaitu :Tindakan dan keputusan yang saksama serta tidak berat sebelah.

Ø  Nilai yang berkaitan dengan kekeluargaan
.Kasih Sayang Terhadap Keluarga yaitu :Perasaan cinta, kasih dan sayang yang mendalam terhadap keluarga. Dan saling menghargai antar keluarga.
 
Ø  Nilai yang berkaitan dengan alam sekitar
Menyayangi Dan Menghargai Alam Sekitar yaitu :Kesadaran tentang perlunya memelihara dan menjaga  alam sekitar untuk menjaga  keseimbangan ekosistem.

Ø  Nilai yang berkaitan dengan HAM
Menghormati dan saling menghargai orang lain dalam masyarakat, lingkungan maupun  keluarga.
                       
Ø  Nilai yang berkaitan dengan demokrasi
Kebebasan Bersuara yaitu :Kebebasan dalam mengeluarkan fikiran atau pendapat di dalam hidup bermasyarakat.

CIRI- CIRI MANUSIA SEBAGAI PELAKU MORAL
1.Manusia Sebagai Makhluk Sosial
      Di dunia ini mustahil manusia dapat hidup seorang diri. Manusia akan selalu membutuhkan orang lain dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari. Dalam ilmu sosiologi kita telah pelajari tentang interaksi sosial dan tentang sosialisasi. Di situ dipelajari bahwa hidup seseorang akan terkucil, sendirian, dan menjadi gila jika tidak mampu bersosialisasi dan tidak mau berinteraksi dengan orang lain.
     Di samping itu, manusia tidak dapat dipisahkan dari kelompok masyarakat, karena memang manusia sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, manusia selalu berinteraksi dalam hal-hal tertentu dengan masyarakat. Manusia mempunyai naluri hidup bersama dengan orang lain. Naluri hidup bersama itu disebut gregariousness.
Jadi dapat dikatakan bahwa manusia disebut sebagai makhluk sosial (homo socialis) karena selalu berinteraksi dengan manusia lainnya dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari. Sedang kan yang di maksud manusia sebagai makhluk sosial (homo socialis) yang bermoral  adalah manusia merupakan mkhluk bermasyarakat yang harus mematuhi nilai - nilai, norma, budaya, serta menjunjung tinggi kerjasama. Dari hal tersebut menunjukkan bahwa manusia  pada hakikatnya  senang bergaul dan bekerjasama dengan sesama manusia. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa manusia merupakan (homo homini socius) artinya : manusia sebagai kawan sesamanya.
Proses pendidikan dan penyesuaian sebagai Individu dan masyarakat ada dua hal, antara lain :
-Sosialisasi : Merupakan proses Integrasi (penggabungan) Individu dengan masyaarakat terutama penyesuaian sikap dan kebiasaan.
-Enkulturasi: Proses penyesuaian nilai norma, dan budaya seseorang atau individu.

Ciri-Ciri Manusia Sebagai Makhluk Sosial yang Bermoral
·         Berusaha melaksanakan pengendalian diri
  contoh : -Tidak bermain saat pelajaran berlangsung
               -Memperhatikan guru saat menjelaskan
               -Datang tepat waktu ke sekolah
·         Berusaha melaksanakan serta senang bekerjasama dan saling menolong dengan sesama anggota masyarakat.
    contoh : -Menjaga kebersihan di lingkungan
                  -Belajar kelompok
                 -Bekerja bakti dilingkungan rumah maupun sekolah.
2.Manusia Sebagai Makhluk Ekonomi
      Walaupun manusia membutuhkan manusia lainnya dalam melakukan aktivitas kehidupan
sehari-hari, tetapi manusia tetap memiliki otonomi untuk menentukan nasibnya sendiri. Secara pribadi, manusia harus memenuhi kebutuhan dan keinginan hidupnya.
Kita tentu paham bahwa setiap manusia mempunyai kebutuhan yang beraneka ragam. Setiap manusia butuh makan dan minum agar tetap hidup. Manusia membutuhkan pakaian untuk dapat bergaul dengan baik dengan manusia lainnya. Manusia juga butuh rumah sebagai tempat berlindung. Pendidikan, kesehatan, hiburan, dan kebutuhan lainnya juga diperlukan manusia agar hidup lebih layak. Untuk memenuhi semua kebutuhan tersebut, manusia butuh uang. Untuk mendapatkan uang, manusia harus bekerja. Setelah bekerja dan  mendapatkan uang, uang itu kemudian digunakan untuk memenuhi kebutuhannya. Di samping itu, uang tersebut ditabung untuk kebutuhan-kebutuhan yang akan datang. Jadi, manusia selalu penuh perhitungan dalam hidupnya. Karena itulah manusia disebut makhluk ekonomi (homo economicus) karena manusia selalu memikirkan upaya untuk memenuhi kebutuhannya sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi.

 Ciri-ciri manusia sebagai makluk ekonomi yang bermoral
  1. Berusaha melakukan tindakan untuk memenuhi kebutuhan.
  2.  Dalam tindakannya untuk memenuhi kebutuhan hendaknya mengetahui faktor moral
  3.  Dalam  usahanya untuk memenuhi kebutuhan, manusia memerlukan kerjasama dengan pihak lain.
  4. Taat kepada norma agama dan hukum yang berlaku
  5. Berlaku jujur dalam setiap kegiatannya
  6. Selalu menjaga kelestarian alam

Manusia dalam melakukan tindakan sebagai  makhluk ekonomi hendaknya memiliki aspek-aspek sebagai  berikut :
  1. Rasional ( yang dimaksud rasional disini adalah manusia di dalam tindakannya selalu  mempertimbangkan pengorbanan dengan manfaat dari tindakan yang dilakukan).
  2. Kepentingan pribadi
  3. Moral
  4.  Informasi


MAKNA MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL DAN MAKHLUK EKONOMI YANG BERMORAL
      Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak mungkin hidup sendiri dalam memenuhi kebutuhannya tanpa bantuan orang lain, karena memang manusia diciptakan Tuhan untuk saling berinteraksi, bermasyarakat / bersilaturahmi dengan sesama serta dapat saling tolong menolong dalam memenuhi kebutuhannya. Kebutuhan untuk bermasyarakat atau berkumpul dengan sesama merupakan kebutuhan dasar (naluri) manusia itu sendiri yang dinamakan Gregariousness. Maka dengan demikian manusia merupakan makhluk sosial ( Homo Socius) yaitu makhluk yang selalu ingin berinteraksi dengan sesama/ bergaul. Adapun ilmu yang mempelajari manusia sebagai makhluk yang mempunyai naluri untuk senantiasa hidup bersama sesamanya dinamakan ilmu sosiologi.      
      Manusia dalam memenuhi kebutuhannya di ungkapkan oleh Adam Smith ( 1723-1790) dalam bukunya yang berjudul “ An Inquiry into the nature and causes of the wealth of nations”, yaitu Manusia merupakan makhluk ekonomi ( Homo Economicus) yang cenderung tidak pernah merasa puas dengan apa yang diperolehnya dan selalu berusaha secara terus menerus dalam memenuhi kebutuhannya (self Interest). Manusia dalam memenuhi kebutuhannya guna mencapai kemakmuran selalu mementingkan diri sendiri dan merugikan orang lain. Makhluk ekonomi cenderung menggunakan prinsip prinsip ekonomi dalam aktifitasnya
  • Homo homini lupus = manusia menjadi serigala bagi manusia lainnya (maksudnya manusia merugikan /membuat kelicikan/ kejahatan terhadap manusia lainnya.
  • Homo homini socius = manusia menjadi kawan bagi manusia lainnya.
  • Aristoteles (seorang filsuf yunani ) menyatakan bahwa manusia adalah makhluk yang selalu hidup bermasyarakat. (zoon politicon).
HUBUNGAN ANTARA MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL DAN MAKHLUK EKONOMI YANG BERMORAL
      Cara menghubungkan cirri manusia sebagai makluk social dan manusia sebagai makluk ekonomi adalah contohnya saja dalam kehidupan sehari-hari, jika manusia dalam usaha memenuhi keinginan dan kebutuhan pribadinya menggunakan segala cara tanpa memperdulikan apakah cara yang ditempuh itu halal atau haram, merugikan orang lain atau dengan jalan yang tidak baik, maka manusia itu akan menjadi serigala bagi manusia lainnya. Manusia yang sudah menjadi serigala bagi manusia lainnya akan menghalalkan segala cara untuk mencapai keinginannya. Mereka sering mengorbankan orang lain. Mereka tidak peduli apakah orang lain itu rugi akibat perbuatannya. Mereka tidak malu untuk mencari uang dan kekayaan meskipun dengan cara yang curang. Manusia yang menjadi serigala bagi manusia lain disebut homo homini lupus.
      Sedangkan kita tahu, manusia tidak dapat hidup sendiri di dunia ini. Dalam melakukan aktivitas, termasuk bekerja dan usaha mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, kita selalu membutuhkan bantuan dan kerja sama dari orang lain. Karena itu, kita tidak boleh berlaku seenaknya sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidup. Maka kita harus memiliki moral dan akhlak ketika kita menjalankan fungsi sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi.

CIRI-CIRI MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL DAN EKONOMI YANG BERMORAL
     Manusia sebagai makhluk sosial memiliki naluri untuk saling tolong menolong, setia kawan dan toleransi serta simpati dan empati terhadap sesamanya. Keadaan inilah yang dapat menjadikan suatu masyarakat yang baik, harmonis dan rukun, hingga timbulah norma, etika dan kesopan santunan yang dianut oleh masyarakat.

Manusia sebagai makhluk sosial memiliki 2 hasrat yaitu:

1. Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia yang lain di sekelilingnya ( Masyarakat).
2. Keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam sekitarnya.

Manusia sebagai makhluk ekonomi memiliki Ciri- ciri yaitu:
  1. Cenderung melakukan tindakan ekonomi atas dasar kepentingan sendiri
  2. Cenderung melakukan tindakan ekonomi secara efisien. ( selalu memikirkan perbandingan antara apa yang dikorbankan atau yang dikeluarkan dengan apa yang akan dicapai/hasilnya.).
  3. Cenderung memilih suatu kegiatan atau aktifitas yang paling dekat dengan pencapaian tujuan yang diinginkan.
     Ketiga kecenderungan ini disebabkan karena kebutuhan atau keinginan manusia yang selalu bertambah sedangkan sumberdaya atau pemuas kebutuhan sifatnya terbatas. Adapun faktor yang mempengaruhi perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhannya adalah:
Faktor Internal:
·         Sikap dan gaya hidup
·         Selera
·         Pendapatan
·         Intensitas kebutuhan

Faktor Eksternal:
·         Lingkungan
·         Adat istiadat
·         Kebijakan pemerintah
·         Mode / Trend
·         Kemajuan teknologi dan kebudayaan
·         Keadaan alam

HUBUNGAN ANTARA MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL DAN MAKHLUK EKONOMI YANG BERMORAL
       Manusia dalam memenuhi kebutuhannya tak lepas dari hubungannya dengan orang lain, karena dengan adanya hubungan tersebut maka apa yang dibutuhkan mungkin dapat terpenuhi, sebagai contoh; Manusia membutuhkan makan nasi maka ia harus pergi ke pasar untuk membeli beras pada penjual beras, adapun penjual beras tentunya mendapatkan beras (membelinya) dari para petani di desa. Hubungan jual beli ini tentunya akan lebih baik dengan mengindahkan etika dan norma moral yaitu dengan tidak melakukan kecurangan dalam transaksi jual belinya. Seperti mengurangi timbangan atau transaksi dengan menggunakan sebagian uang palsu dan berbagai bentuk kecurangan lainya.
      Bila terjadi kecurangan kecurangan tentunya hubungan antar manusia tidak akan harmonis. Walau manusia sebagai makhluk ekonomi yang selalu ingin mementingkan diri sendiri dalam memenuhi kebutuhannya namun tidak dibenarkan untuk melakukan kecurangan dalam memperoleh apa yang di inginkan. Manusia tidak boleh mengabaikan etika dan nilai nilai moral didalam hubungannya dengan manusia lain (homo socius) dan dalam memenuhi kebutuhannya (homo economicus).